Friday, December 28, 2007

What a mother wants for their children is to be successful and happy in life.Every child is precious to her. She would sacrifice all of her life to give her children the best that she can offer.
She would keep herself awake all night if her child fell ill. She would trade that sickness with herself rather than let her child suffer the slightest chill.

The first few weeks of the baby's life was the most critical. She would watch every move, to ensure that her baby breathe throughout day and night.

A mother's love knows no bound. She is willing to share everything she has and would not let despair ever to touch her child.

She would feel the teething pain that her baby goes through, on the sixth month of her baby's life. Finding all sort of remedies to ease the pain, but to no avail. Seeing the first tooth was such a joy to behold. Relief her of all the pains.

She waited for all her children to grow up and enjoy what life has to offer. Life has its ups and downs and thus her children should learn to take it in their strides. They have to be strong and brave to take life's challenges and not give up easily.

Work hard and always aim the highest. Think hard and be creative. Look for new ideas and bring it forward and above all always pray to Allah and ask for His every blessings.

Monday, December 10, 2007

Human rights day 9th December2007

It pained me to know this morning that Lin had to go to the Police because her friends Edmond Bond and Amir was arested by Police for defying police order.

I have only these words for you Lin: DO NOT GET INVOLVE.
you know I have always supported you, but not now. I will continue to support if you just stick to fighting for women's justice or women's rights. that is more appopriate for you. We have everything going for us. Good job, good home and a wonderful family to fall back on. Stop being foolish and fall for silly political gimmicks. Do not waste your talents on something that is not going to benefit all Malaysians.

Saturday, December 01, 2007

Budaya yang merugikan

Diri ini terasa begitu teruja melihat telatah orang-orang lama(tua) disini masih kuat, bertenaga dan berdikari. Kalau diukur dengan orang Melayu ia bagaikan langit dgn bumi. Orang Melayu yang seusia dengan mereka sudah pasti duduk diam-diam dirumah. Usahkan nak naik kenderaan awam, hendak melintas jalan pun harus dipimpin.

Inilah masaalah orang Melayu terlalu takut(timid). Sikit sikit nak minta tolong. Tak pandai nak berdikari. Sudah tiba masanya kita keluar dari kepompong budaya yang tidak menguntungkan.Umur 40 tahun sudah dikatakkan tua, apatah lagi umur 50 atau 60 tahun sudah dikatakan "rumah sudah menyuruh pergi-kubur pula sedang menunggui". Umur 40 tahun kita baru nak menenali hidup dengan segala macam cabarannya - sudah dikatakan tua.

Sepatutnya orang Melayu buang jauh-jauh kepercayaan yang karut marut bahawa rezeki "secupak takkan jadi segantang".Kalau kita rajin berusaha dan tidak mudah menyerah kalah saya percaya rezeki yang secupak akan menjadi sekawah atau dua tiga kawah, asalkan kita tidak takut kepada cabaran dan berani berjuang seperti bangsa-bangsa lain yang kebanyakannya datang sehelai sepinggang tetapi apabila berada dinegara kita menjadi jutawan, dermawan dan hartawan yang disegani.

Saya lihat orang-orang tua disini berjalan sendiri dengan langkah yang kuat dan gagah walau pun usianya ternyata sudah melebihi 70 an. Lelaki dan wanita kelihatan sama gagah. Yang wanitanya masih berdandan dan memakai anting-anting besar, leher disalut dengan mutiara besar berwarnawarni. Walalupun mereka sudah bertungkat,namun masih pergi kesupermarket sendirian. Biarpun semasa membuat bayaran tangan sudah nampak terketar-ketar.

Pelayan-pelayan dikaunter pun sabar menunggu dan tidak ada yang mengherdik atau menyuruh cepat. Mereka sentiasa senyum dan menunggu dengan sabar.

Dikala menaiki bas mereka tidak dikenakan bayaran sekadar menunjukan kad dan mereka diberi masa duduk sebelum bas bergerak. Tidak seperti diMalaysia belum pun penumpang sempat duduk bas sudah berjalan.

Alangkah bagusnya kalau kita orang timur yang dikatakan berhemah dan berbudi pekerti mulia mengambil iktibar dari contoh orang-orang Barat melayan orang tua. Mereka lebih menghormati mereka dari kita yang begitu gah mendabik dada bahawa kita lebih menghargai jasa orang tua. Mana buktinya?

Lihat sajalah dijalanraya, mana ada peruntukan untuk orang tua bergerak atau berjalan. Semua nya asyik nak buat duit. Buat jalan terus pasang parking meter. Tak ada langsung ruang untuk pejalan kaki.

Akhirnya orang tua tinggal dirumah. Puncanya "budaya yang merugikan".